Susah Tidur Selama Pandemi? Jangan-jangan Kamu Terkena Coronasomnia

oleh -39 views

Porostimur.com | Jakarta: Pandemi virus Corona telah mengubah kebiasaan banyak orang dalam berkegiatan maupun berperilaku. Tak ayal, perubahan drastis yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun ini, juga memengaruhi mental.

Kasus COVID-19 yang tak juga menunjukkan tanda-randa mereda tak hanya menyerang fisik tapi juga psikis. Salah satu dampaknya adalah membuat orang susah tidur.

Selama pandemi COVID-19, sejumlah studi seperti dilansir Sleep Foundation mencatat adanya peningkatan kasus insomnia dan gangguan kesehatan mental. Sebelum pandemi, sekitar 24 persen orang mengalami insomnia, namun setelah pandemi melanda meningkat jadi 40 persen.

Di saat yang sama, penelitian juga menunjukkan empat dari sepuluh orang dilaporkan menunjukkan setidaknya satu gejala gangguan mental selama pandemi virus Corona. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah orang dengan gejala kecemasan naik hingga tiga kali lipat, dan depresi naik empat kali lipat.

Link Banner

Gangguan tidur di masa pandemi virus Corona ini disebut dengan istilah coronasomnia. Ditandai dengan meningkatnya kesulitan tidur nyenyak dan sering kali diikuti kecemasan, depresi juga stres.

Baca Juga  Polda Malut Rotasi dan Mutasi Jabatan Sejumlah Perwira dan Bintara

Gejala coronasomnia dan insomnia sebenarnya tidak jauh berbeda. Namun coronasomnia erat kaitannya pada individu yang sulit tidur atau tidak bisa tidur terlelap di malam hari, dan gangguan tersebut baru muncul selama pandemi COVID-19 dan bisa semakin intens.

No More Posts Available.

No more pages to load.