Porostimur.com | Ambon: Warga tiga desa di Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dikabarkan mengungsi menyusul adanya semburan lumpur bercampur minyak beberapa pekan lalu.
Warga memilih mengungsi setelah terjadinya semburan lumpur bercampur gas yang menyebabkan sejumlah warga pingsan setelah mencium aroma dari sumburan tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Roy Syauta menjelaskan peristiwa tersebut sebagai fenomena alam biasa dan sudah sering terjadi.
“Persoalan lumpur yang merapat di Pulau Marsela itu benar dan setiap tahun ada, masyarakat disana juga memaklumi karena itu merupakan fenomena alam, jelas Syauta kepada awak media di Swissbell Hotel, Selasa (22/10/19).
“Terkait dengan lumpur yang menyembur di Pulau Marsela khususnya di dua desa. Disana itu memang menurut teman-teman dari Kabupaten setiap tahun pada musim panas itu memang dia muncul,” sambungnya.
Syauta juga menyentil pemberitaan sejumlah media mengenai gas beracun yang muncul itu. Siauta mengungkapkan bahwa pemberitaan yang dipublikasikan oleh media sosial atau media masa di itu hoaks.
“Bukan kata saya tapi dari hasil koordinasi teman-teman di Dinas Lingkungan Kabupaten MBD dengan pak Camat, tidak ada yang namanya sumburan gas beracun. Mereka menyampaikan bahwa itu hoaks,” ujarnya.