Porostimur.com | Ambon: Deputi Bisnis Pegadaian Cabang Maluku, Tomy Joko Tri Raharjo menjelaskan program CSR (Corporate Social Responsibility) dan juga harga emas kepada wartawan, Senin 21 Desember 2020 di kafe The Gade Coffee & Gold, Jln. WR Supratman No. 34,Kota Ambon.
“Jadi CSR itu kami lakukan dari bantuan, kita kan ada DKS (Dana Kepedulian Sosial) untuk dana berformat itu yang kita share jadi sifatnya bermacam-macam, jadi seluruh bidang ada. Dari rohani, infrastruktur, kemudian juga budaya dan olahraga, dari itu semua kita ambil. Wilayahnya dibagi yah dari kanwil ada, kemudian dari kantor pusat juga ada,” katanya.
“Jadi kebetulan minggu kemarin itu numpuk ada yang program dengan instansi BNN yang ada di Mamala, kebetulan dari kanwil itu pak Hendrik dari Komisi VI DPR RI, jadi biasanya nanti kita ajukan setiap tahun lalu verifikasi di kanwil dan pusat, mana yang untuk anggaran pusat dan mana yang untuk anggaran kanwil baru nanti kami sebagai pembayarnya di area ini juga surveinya dari kami,” imbuhnya.
“Total hari ini dari Komisi VI Rp500 juta tapi kalau dalam tahun ini Rp1,9 miliar semuanya non tunai, kami tidak boleh menyalurkan dalam bentuk tunai,” tegasnya.
Saat dimintai untuk menerangkan harga emas, Tomy berkata seperti ini,” kebetulan dalam tahun ini harga emas naik luar biasa, jadi dari Januari sampai July itu Rp600 sampai 700, begitu pas akhir Agustus pas sampai tinggi-tingginya COVID itu sampai Rp1 juta yang sekarang ini sudah turun lagi di kisaran Rp800 – 900,” ungkapnya.
“Tapi pengaruh di kami untuk permintaan kredit, sebenarnya tidak ada masalah, semakin tinggi harga emas masyarakat bisa mendapat tambahan pinjaman,” tandasnya. (valen)