Pembelajaran lain yang mungkin diambil dari para pejuang Jenin adalah pentingnya mobilitas strategis dan kejutan, serta pemanfaatan jaringan terowongan untuk memindahkan pejuang dan perbekalan. Termasuk menghindari pasukan Israel, dan melancarkan serangan mendadak.
Persaingan yang tidak seimbang
Pada akhirnya, Hamas melawan tentara yang memiliki persenjataan berat dan kekuatan udara yang canggih. Menghadapi persenjataan tersebut, Hamas hanya memiliki IED buatan sendiri, termasuk roket dan senjata ringan yang melengkapi sejumlah kecil senjata ringan yang berhasil mereka selundupkan.
Inilah sebabnya mengapa Hamas mengandalkan taktik. Hamas menggunakan strategi serangan tabrak lari, penyergapan, dan tembakan penembak jitu untuk meminimalkan korban jiwa dan memaksimalkan dampak operasi mereka dengan mengurangi konfrontasi langsung.
Hal yang belum diketahui adalah akhir yang diharapkan Hamas dari serangan terbaru ini. Karena kecil kemungkinannya akan ada dukungan militer yang lebih luas dari wilayah tersebut.
Masih harus dilihat apa dampak dari hal ini terhadap upaya diplomasi untuk bernegosiasi antara Israel dan Palestina, serta antara faksi-faksi Palestina yang sudah terhenti. Namun, yang jelas penderitaan ini akan ditanggung oleh warga sipil tak berdosa di Gaza yang menjadi sasaran operasi sengit Israel melalui udara sehingga tidak ada tempat bagi mereka untuk berlindung.