@Porostimur.com | Ambon : Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I memang sudah berakhir, namun even kerohaniaan meninggalkan banyak kisah.
Salah satunya penampilan kotingen asal Sulawesi Tengah (Sulteng).
Meskipun dilanda bencan alam berupa gempa bumi dan tsunami, namun kontingen ini tetap menyempatkan tampil dalam even dimaksud.
Bersama-sama dengan Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulteng sendiri diketahui dibawahi Keuskupan Sulawesi Utara (Sulut).
Kekaguman dan apresiasi yang tinggi pun dilayangkan pun Wakil Ketua 2 Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (LP3KD) Sulut, sekaligus Ketua KBK-KM, Fabian Kaloh.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (3/11), Kaloh menegaskan sangat terharu dengan penampilan dari umat Sulteng mewakili LP3KD Sulteng.
Menurutnya, kontingen yang hadir ini sangat luar biasa, mengingat kehadirannya di tengah-tengah kondisi masyarakat yang masih berduka akibat bencana alam.
”Satu contoh ekspresi iman yang dalam, terus bersyukur dan memuji Tuhan dalam suka maupun duka,” ujarnya.
Saat kontingen Sulteng berpartisipasi dalam Paduan Suara Campuran, terangnya, kontigen Sulut pun menyempatkan waktu menyaksikan penampilannya.
Usai memberikan pujian terbaiknya, tambahnya, kontingen Sulteng sempat menyorakkan kebangkitan daerahnya atas deraan bencana alam.
”Sulteng bangkit,” soraknya menirukan pekikan kontingen Sulteng. (keket)