Porostimur.com, Rafah – Pasukan Israel telah masuk lebih jauh ke Rafah di Gaza selatan pada Jumat (10/5/2024), dengan tank-tank militernya membelah kota itu menjadi dua untuk mengepung bagian timur.
Di Gaza utara, Israel mendapat perlawanan sengit dari Hamas dan Jihad Islam. Sebanyak empat tentara Israel tewas dalam pertempuran tersebut.
Langkah Israel masuk ke Rafah tampaknya menjadi bagian dari rencana serangan darat besar-besaran mereka. Namun, para sekutu Israel termasuk AS telah menentang rencana serangan besar tersebut. Bahkan Presiden AS Joe Biden mengancam akan menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan lebih dari 110.000 orang telah meninggalkan Rafah, dan keluarga-keluarga yang sudah berpindah berkali-kali selama perang kembali melakukan hal yang sama.
“Invasi penuh belum dimulai dan keadaan sudah berada di bawah nol. Tidak ada makanan dan air,” kata Raed Al-Fayomi, seorang pengungsi di Rafah.
Mereka yang melarikan diri mendirikan kamp tenda baru di Khan Younis, wilayah yang sebagiannya sudah hancur akibat serangan Israel. Warga Palestina lainnya yang meninggalkan Rafah menuju ke Kota Deir Al-Balah.
Badan amal Project Hope mengatakan ada lonjakan jumlah orang dari Rafah yang mencari perawatan akibat cedera akibat ledakan, infeksi, dan kehamilan di kliniknya di Deir Al-Balah. “Masyarakat mengungsi tanpa hasil. Tidak ada rumah atau tempat berlindung yang layak untuk ditinggali,” kata mereka.