Porostimur.com, Manchester – Erik ten Hag punya karier bagus saat melatih Ajax Amsterdam. Tapi, dia tidak bisa membuat Manchester United bermain layaknya Ajax. Kenapa?
Ten Hag dipilih MU musim lalu karena dianggap punya visi-misi soal menjadikan pemain muda sebagai kunci kesuksesan timnya dan mengedepankan sepakbola aktraktif. Hal itu dilakukannya selama lima tahun menangani Ajax.
Ten Hag mampu mengorbitkan banyak pemain muda potensial yang akhirnya bisa membuat Ajax berprestasi, meraih tiga gelar Liga Belanda, dua KNVB Cup, dan Johan Cruyff Shield.
Ten Hag juga berhasil melajukan Ajax ke Semifinal Liga Champions 2019/2020. Maka ekspektasi pun meninggi setelah Ten Hag diangkat jadi manajer MU, mengingat skuadnya kini lebih mumpuni.
Selain itu Ten Hag juga disokong kekuatan finansial yang membuatnya bisa mendatangkan pemain incarannya. Sayangnya, selama 1,5 tahun ini, Ten Hag malah lebih disorot karena performa tim ketimbang prestasi.
Gelar Carabao Cup musim lalu seperti tak cukup menutup aib MU yang tampil buruk musim ini, lima kali kalah dari 10 pertandingan Liga Inggris dan terpuruk di posisi kedelapan.
Ten Hag pun membela diri atas performa buruk MU sejauh ini. Menurutnya MU tidak bisa disulap begitu saja untuk bermain layaknya Ajax saat ditanganinya.
Sebab, materi pemain yang dimiliki berbeda jauh sehingga Ten Hag harus mencari ide baru dalam permainan.
“Kami tidak akan pernah bermain seperti layaknya Ajax di sini. Saya punya pemain yang berbeda, bukan itu alasan saya datang ke sini,” ujar Ten Hag kepada ViaPlay.
“Materi pemain menentukan cara bermain tim Anda. Itulah mengapa saya memainkan sepakbola yang berbeda di sini ketimbang yang saya lakukan di Ajax. Memang seperti itu, karena saya tidak bisa bermain dengan gaya yang sama di sini.”
“Gaya bermain seperti itu bukan Manchester United banget. Sepakbola di Ajax itu sangat unik, kami bermain lebih direct di sini. Kami juga punya pemain untuk melakukannya, khususnya di lini depan.”
sumber: detiksport