Banyak orang menggunakan sekop untuk melemparkan lumpur ke arah Raja dan Ratu, sambil mengucapkan kata-kata yang menghina.
Saat pengawalnya mencoba menggunakan payung untuk berlindung, Raja Felipe VI memintanya untuk mendekat dan berbicara kepada rakyat, meski beberapa orang di antara massa meneriakkan slogan-slogan yang menentangnya. Raja dan Ratu Spanyol berbicara dan meyakinkan rakyatnya selama 1 jam.
Montserrat Nebrera, pakar konstitusi di Universitas Internasional Catalonia, mengatakan gambaran Raja Felipe VI tetap bertahan meski hujan berlumpur adalah momen simbolis.
“Ini mungkin gambaran paling mengesankan dari Raja Felipe. Jika dia meminta pengawalnya untuk melindunginya dan kemudian melarikan diri, itu bisa menjadi hari tergelap dalam pemerintahannya. Dia menunjukkan alasan dia menjadi raja, ketika menunjukkan ketenangan dengan mendekat sedekat mungkin kepada masyarakat sebanyak mungkin,” jelas Oriol Bartomeus, profesor ilmu politik di Autonomous University of Barcelona.
Profesor tersebut mencatat bahwa Raja Felipe tidak menunjukkan bahwa dia lebih unggul daripada rakyatnya. “Dia tidak menghibur rakyat seperti seorang raja, tetapi berdialog dengan mereka, menempatkan dirinya di bawah negara, dan mengatakan kepada rakyat bahwa negara belum datang tetapi akan datang,” jelasnya.