Cerpen Karya: Allifa Mumtaz
Musim panas setelah SMA adalah pertemuan pertama kita, kita berjalan-jalan dengan mobil lamborghini putihmu, bahkan saat kita berusia 18 tahun kita membuat tattoo yang sama.
“Tattoo ini bagus, kita harus membuat yang sama, untuk kenang-kenangan!” pekikku bahagia, Lucas terkekeh melihatku,
“Ayo”
Kita biasa membeli coca cola dan memanjat ke atas atap, sambil menikmati hamparan langit malam berhiaskan bintang.
Bahkan membicarakan tentang masa depan, seakan kita mempunyai petunjuk.
Namun suatu hari, hal yang tak terduga terjadi.
Kilas balik, beberapa bulan yang lalu..
Kami menikmati popcorn sambil menyaksikan acara televisi favorit kami, sambil bercanda dan tertawa, seakan-akan tidak ada beban di pundak kami.
“Kamu tahu kan?” tanya Lucas dengan ekspresi serius.
“Tahu apa?” tanyaku polos.
“Aku menyayangimu, Jesslyn” ia merangkul pundakku erat, seolah tak ingin kehilanganku.
“Aku tahu, terima kasih, aku menyayangimu juga..”
“Janji selalu bersama?” Ia menyodorkan jari kelingkingnya, hendak membuat janji.
Aku tertawa lalu menyatukan jari kelingkingnya dengan kelingking Lucas, “Tentu!”
Setiap kali aku merindukanmu, aku menyalakan video-video tentangmu bahkan lagu yang kamu rekam khusus untukku di hari valentine.
Namun, tak lama kemudian sebuah keributan hingga adu mulut mulai terjadi diantara kita,