Tidak Ada Kawan yang Abadi yang Abadi Hanya Kepentingan

oleh -97 views

Oleh: Abu Rery, Pengajar Di MTSN Batumerah Ambon

Sebagai anak bawang yang suka mengamati bapak-bapaknya bicara dan debat politik, yang terkadang keras, penuh emosi dan kadang-kadang juga sering bersepakat dalam beberapa hal, membuat saya harus banyak berefleksi, memang begini ya politik itu? Saya tahu betul Pemilihan Presiden 2014-2019. Jokowi saat itu berpasangan dengan Yusuf Kalla, melawan Prabowo-Hatta Rajasa, dua bapak-bapak yang suka saya amati ini mendukung Jokowi, mereka kompak. Tidak bertikai bahkan justru saling mendukung.

Pemilihan kedua, mereka masih tetap menjadi Projo yang tetap santai dan banyak mengkampanyekan program-program yang mereka rasakan di periode Jokowi pertama. Bagi mereka, Jokowi sudah memberikan banyak hal untuk kehidupan mereka, mulai dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), yang kalau sakit tidak perlu keluarin uang cukup ke rumah sakit, nunjukin kartu itu, biayanya ditanggung pemerintah. Lalu Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang dengan nunjukin kartu itu masyarakat dengan mudah dapat pelayanan pendidikan yang gratis. Periode-periode itu mereka berkawan sangat akrab.

Baca Juga  Status Gunung Ibu Level Awas, Pemkab Halbar Tetapkan 14 Hari Masa Tanggap Darurat

Sampai pada pemilihan tahun ini, rasanya itu keras bagi mereka berdua, kedua bapak-bapak ini berseberangan, mungkin sebab Jokowi, presiden yang mereka idolakan tidak maju. Yang satu memilih Paslon nomor 2 yakni Prabowo-Gibran, seperti para Projo yang lain. Bapak tetangga lebih memilih paslon nomor 3 yakni Ganjar-Mahfud. Alasan mereka cukup masuk akal untuk diri mereka masing-masing.

No More Posts Available.

No more pages to load.