Di tengah begitu banyaknya yang diambil dari orang-orang non elit dan kaum miskin, kita mendengar, seorang pesulap diangkat menjadi Stafsus Kementerian Pertahanan. Saya yakin, dia tidak paham apapun soal pertahanan. Kalau latar belakang pendidikannya jadi ukuran, jauhlah dia dari dunia pertahanan. Dia memang ada gealr PhD untuk bidang: magic alias sulap! Dia tamat dari International Magician Society Academy, Amerika Serikat. Jangan tanya saya di mana itu.
Mengapa dia menjadi Stafsus? Ini adalah suatu misteri. Satu-satunya yang bisa kita paham bahwa dia pernah menjadi influencer untuk kampanye presiden kemarin. Dia mendapat Letkol Tit. dari Menhan ketika itu, Prabowo Subianto, yang sekarang jadi presiden.
Kita tahu Stafsus ini tidak kekurangan suatu apapun. Jadi, ini sebenarnya transfer kekayaan negara untuk orang kaya.
Kalau di negara ini semuanya kebalik-balik, ini adalah salah satu contoh. Kabinet digemukkan — semua politisi kaya raya diberi jabatan, gaji, dan akses untuk memperkaya diri, sementara uang untuk kalangan kelas menengah dan bawah dipotong.
Ini persis seperti kontradiksi seorang Dandim. Menangis melihat anak-anak Papua makan bonggol pisang, sementara imajinasinya anak-anak itu harus makan pizza. Dan, makan siang yang dia berikan itu adalah tindakan heroik yang membuka jalan agar anak-anak ini nantinya juga makan pizza. Pizza, Sodara-sodara.