Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik terhadap proses politik dan partai politik itu sendiri.
Bersamaan pula bahwa koalisi politik yang terlalu rapuh, atau tidak stabil, juga dapat membahayakan kesehatan demokrasi. Ketidakstabilan koalisi politik dapat mengakibatkan pergantian kebijakan yang tidak konsisten.
Di sisi lain, koalisi politik yang kuat dan stabil dapat memberikan manfaat bagi kesehatan demokrasi. Koalisi politik yang kokoh dapat meningkatkan stabilitas pemerintahan, memfasilitasi pembuatan keputusan yang efektif, dan mempromosikan dialog politik yang konstruktif antara partai politik.
Dalam konteks Indonesia, penting untuk memperhatikan dinamika koalisi politik dalam menjaga kesehatan demokrasi.
Pembentukan dan pengelolaan koalisi politik harus didasarkan pada prinsip-prinsip demokratis, transparan, dan akuntabel, serta memperhatikan kepentingan masyarakat secara luas.
Lebih jauh, koalisi partai politik juga dapat menjadi alat yang kuat bagi diktator memperkuat kekuasaan dan menekan oposisi politik.
Meskipun koalisi politik pada dasarnya adalah aliansi antara partai politik dengan tujuan bersama, dalam konteks otoritarianisme atau diktator, koalisi seringkali dimanfaatkan untuk memperkuat kendali atas proses politik dan memastikan keberlangsungan kekuasaan.