Saking percaya pada suaminya saat itu, Syifa tidak lagi mengecek kebenaran maskawinnya. Terlebih, momen bahagia yang dinanti sudah berada di depan mata.
“Saya percayakan ke mamanya. Mamanya yang membeli maskawin, dan baru melihat fisiknya saat mau ijab kabul. Saya tidak ada kecurigaan sama sekali,” ulasnya.
Setelah berjalannya waktu, sebagai seorang istri meminta haknya agar suaminya memperlihatkan surat keaslian dari maskawin tersebut. Karena, tidak pernah diberikan pada suaminya barulah kecurigaan itu muncul.
Hingga akhirnya, Syifa memberanikan diri untuk mengecek keaslian maskawin dari suaminya. Kala itu, ia membawa buah hati hasil pernikahan dengan Agung untuk melakukan imunisasi.
Bagai disambar petir di siang hari, Syifa kaget bukan kepalang. Pasalnya, maskawin yang diterimanya adalah emas palsu atau emas mainan atau dalam kategori aksesori.
“Saya menanyakan ke suami, lalu sama suami meneruskan ke mamanya. Karena saya kaget, maskawin yang dikasih palsu kata toko emas saat saya cek. Kata mamanya ‘Aa, ini emas asli. Ini emas muda’, sampai mamanya bilang lagi ‘sudah bawa sini saja emasnya, nanti dibawa ke tokonya biar saya yang jual’,” tegasnya.
“Ya sudah, akhirnya saya memilih untuk menunggu kepastian surat emas itu. Setelah ditunggu sampai berbulan-bulan tidak ada kepastian, saya bilang ke mamanya ‘ya sudah Syifa saja yang bawa biar di cek ke toko lain’ dan ternyata ya itu tadi maskawinnya palsu,” tuturnya.
