Porostimur.com, Manado – Rekaman video dugaan suap ketua tim seleksi calon anggota KPU kabupaten kota Gelombang VI di Sulawesi Utara (Sulut) periode 2023-2028 viral di media sosial. Ada dua rekaman yang beredar berisi negosiasi dan penyerahan amplop diduga berisi uang.
Dalam tayangan tampak Ketua Timsel KPU Sulut wilayah 2 berinisial JW berbincang dengan perempuan. Video pertama berdurasi 9 menit 7 detik yang berisi perbincangan negosiasi untuk lolos 10 besar.
Suara perempuan tersebut mengarah untuk mencoba membujuk diperjuangkan sampai lolos ke tahap 10 besar dan nantinya akan diberikan imbalan uang Rp10 juta. Mirisnya lagi, lokasi negosiasi dugaan suap ini diduga dilakukan di salah satu ruangan kampus ternama di Sulut.
Sementara pada rekaman kedua, perempuan diduga calon anggota KPU Kabupaten Minahasa Selatan yang juga merupakan ketua panitia pemilihan kecamatan (PPK) Tareran Suluun ini menyerahkan amplop putih diduga berisi uang Rp10 juta. Transaksi ini diduga dilakukan di rumah JW.
Merespons video viral tersebut, Ketua KPUD Provinsi Sulut Kenly Poluan mengatakan, penanganan permasalahan ini kewenangan KPU RI.
“KPU RI yang berhak untuk mengangkat dan memberhentikan, kami hanya sebatas memberitahu permasalahan yang terjadi,” ujar Kenly Poluan, Jumat (21/7/2023).
Kenly Poluan mengakui, dia sudah mengetahui informasi terkait video yang beredar tersebut.
“Prinsipnya kami sudah ketahui hal itu karena juga beredar di media sosial. Kebenaran itu juga kan butuh pembuktikan, nantinya dalam waktu dekat ada kebijakan dari KPU RI soal ini,” katanya.
Diketahui, ketua tim seleksi yang ada dalam rekaman video viral ini telah mengundurkan diri secara mandiri.
“Yang bersangkutan sudah mengundurkan diri tanpa ada paksaan,” ucapnya.
sumber: inews
