Warga Sagea Kembali Protes Aktivitas Tambang PT MAI: “Karst Sagea Itu Benteng Hidup Kami”

oleh -42 views

Porostimur.com, Weda – Warga Desa Sagea-Kiya, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, kembali turun ke jalan, Senin (13/10/2025). Mereka yang tergabung dalam Koalisi Save Sagea memprotes aktivitas tambang milik PT Mining Abadi Indonesia (PT MAI), kontraktor dari perusahaan tambang nikel PT Zhong Hai Rare Metal Mining Indonesia dan PT First Pacific Mining.

Mobil Warga Dirusak Saat Blokade Jetty

Sebelumnya, pada Minggu (12/10/2025), warga sempat memblokade aktivitas perusahaan PT MAI dengan menggunakan dua mobil berwarna putih di area jetty. Namun, aksi tersebut berujung ricuh setelah dua mobil milik warga dirusak, yang diduga dilakukan oleh pihak perusahaan.

“Pengrusakan dua mobil milik warga itu dilakukan dengan sengaja oleh pihak PT MAI. Kami menuntut ganti rugi, tapi perusahaan justru ingin memberi kompensasi bersyarat,” ujar Mardani Legayelol, juru bicara Save Sagea.

Menurut Mardani, pihak perusahaan mensyaratkan adanya perjanjian tertulis di atas materai agar tidak ada aksi lanjutan. Namun, Koalisi Save Sagea menolak keras syarat tersebut.

“Syarat itu kami tolak. Kami tidak akan berhenti bersuara sampai aktivitas tambang di tanah kami dihentikan,” tegasnya.

Ekosistem Karst Sagea dan Talaga Lagaelol Terancam

Selain menyoroti tindakan perusahaan, Koalisi Save Sagea juga menuntut penghentian seluruh aktivitas tambang yang dianggap mengancam ekosistem Karst Sagea dan Telaga Yonelo (Talaga Lagaelol) — dua kawasan penting bagi masyarakat lokal.

“Kedua ekosistem ini bukan hanya penting secara ekologis, tetapi juga memiliki nilai kultural dan spiritual yang mendalam bagi warga Sagea-Kiya,” jelas Lada Ridwan, warga setempat.

No More Posts Available.

No more pages to load.