Porostimur.com – Ambon: Menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani tentang belanja daerah provinsi Maluku yang baru mencapai 39%, Ketua Fraksi Golkar DPRD Maluku, Anos Yeremias mengatakan, belanja daerah Maluku Tahun 2021 sebetulnya sudah mencapai 66,8%.
Kepada porostimur.com, Jumat (26/11/2021) Yeremias mengatakan, belanja daerah Maluku sebenarnya sudah mencapai angka 66,8%, hanya saja data yang dipakai oleh menteri Sri adalah data laporan keuangan semester pertama.
Menurut Yeremias, data tersebut didapat pernyataan Kepala BPKAD Provinsi Maluku siang tadi.
“Jadi tadi di sela-sela rapat mengenai KUA-PPAS, Saya sempat pertanyakan hal itu, dan oleh Kepala DPKAD dijawab sudah 66,8 % sampai November 2021,” ujarnya.
Anos juga meminta BPKAD dan Bappeda agar memperhatikan hal-hal seperti in agar tidak terulang kedepannya.
Menurut dia, saat ini sistem administrasi pemerintah Indonesia sudah tertata baik, sehingga hal-hal yang menghambat kinerja sebaiknya diantisipasi lebih awal agar tidak merugikan daerah.
Sebagaimana diberitakan media in sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani lagi-lagi menyinggung lambatnya penyerapan belanja anggaran daerah (APBD). Ia memaparkan rata-rata realisasi belanja daerah baru mencapai 50 persen, meski tutup buku belanja tersisa sebulan lagi.