Porostimur.com, Tel Aviv – Perdana Menteri Naftali Bennett pada hari Selasa (28/12/2021) mengatakan bahwa Israel tidak akan otomatis kesepakatan dengan nuklir Iran. Namun kepemimpinan negara-negara di dunia harus mengambil posisi yang lebih tegas.
“Pasti bisa ada kesepakatan yang baik. Pasti, kita tahu parameternya. Apakah itu yang diharapkan terjadi sekarang dalam dinamika saat ini? Tidak. Karena itu perlu ada posisi yang jauh lebih tegas,” kata PM Naftali Bennett.
Pada Senin (27/12/2021), Iran dan Amerika Serikat (AS) melanjutkan pembicaraan tidak langsung yang berlangsung di Wina, Austria untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015. Iran berfokus pada satu sisi dari kesepakatan awal, yakni sanksi terhadap negaranya.
Diplomat Uni Eropa Enrique Mora yang memimpin pembicaraan tersebut mengatakan semua pihak menunjukkan “kemauan yang jelas untuk bekerja menuju akhir yang sukses dari negosiasi ini”.
“Ini pertanda yang bagus. Kita akan bekerja sangat baik dalam beberapa hari dan minggu ke depan. Ini akan menjadi sangat sulit,” kata Mora setelah pembicaraan serius sebelum memulai awal yang dimulai.
Sementara Naftani Bennett dari Israel mengatakan “Iran sedang bernegosiasi dengan posisi yang sangat lemah. Tapi betapa baiknya dunia bertindak seolah-olah Iran berada pada titik yang kuat.”




