Tujuan kunjungan ini adalah untuk menyampaikan bantuan logistik dan laksanakan assesment atau penilaian terhadap kondisi terkini di TK ABA Kailolo beserta para guru, siswa serta orang tua wali murid mereka. Bantuan logistik yang disampaikan antara lain tikar, lilin, beras, mie instan dan air mineral dan diterima oleh.
Sementara untuk assesment menyasar kondisi bangunan TK ABA Kailolo, kondisi pembelajaran, para guru, siswa dan orang tua/wali siswa. Berdasarkan temuan di lapangan saat assesment didapati fakta bahwa seluruh guru, siswa dan orang tua/wali siswa mengungsi ke kawasan perbukitan di belakang pemukiman warga Negeri Kailolo. Mereka mengalami trauma berkepanjangan karena gempa terus menerus terjadi, bahkan saat kunjungan tersebut terjadi gempa sebanyak 4 kali, satu diantaranya dengan kekuatan 5,2 SR dan membuat warga cukup panik.
Selain itu sebagian siswa TK ABA Kailolo mulai terjangkit penyakit seperti cacar namun bukan. Sakit ditandai dengan bengkak, melepuh dan berairnya kulit di beberapa bagian tubuh mereka. Warga penyintas di Pulau Haruku ini juga mengeluhkan bahan makanan yang mereka konsumsi dominan pada beras dan mie instan. Ini tentu tidak baik bagi kondisi pencernaan warga terutama anak-anak karena tidak ada keseimbangan gizi. Kunjungan diakhiri dengan melihat dari dekat kondisi para siswa dan orang tua/wali di lokasi pengungsian di sekitar sekolah darurat mereka. (red/rtl/sm)