Poin yang bisa kita unggah dari lagu ini, apa itu makna puasa, tadarrus, serta tarawih. Last but not least. Tembang syahdu bergenre qasidah dan balada ini diakhiri dengan ajakan untuk ikhlas dalam bersedekah. Sebuah gubahan sederhana namun sarat makna!
Ramadan seharusnya merupakan bulan pembentuk jatidiri dan kebiasaan- kebiasaan baik bagi umat Islam. Di bulan yang mulia ini di samping menunaikan kewajiban puasa, seorang muslim dapat membentuk kepribadian positif yang bisa memunculkan empati bagi sesama. Terutama bagi kaum dhuafa.
Secara psikologis empirik, manusia yang menahan lapar dan napsu dalam waktu tertentu (berpuasa), kontan akan muncul sifat tawaddu alias rendah hati.
Dan apa pula itu tadarrus? Secara harfiah bermakna mempelajari, meneliti, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Dalam bulan Ramadan adalah saat awal mula diturunkan kitab suci Al-Qur’an ke muka bumi ini. Adapun ayat pertama yang diturunkan berisi “kata perintah untuk membaca”. Kemudian diakhiri pada ayat ke-5, yang mengajarkan pada manusia tentang apa yang belum ia ketahui. (QS. Al-Alaq 1-5).
Muslim sejati adalah muslim yang memahami kandungan isi Al-Qur’an secara lengkap. Sebab dalam kitab suci itu dijelaskan berbagai hal komprehensif dan sempurna (kaffah). Maka pada bulan yang nilai pahala berlipat ganda ketika kita melakukan ibadah dan muamalah -bila dibandingkan dengan bulan lain- adalah momentum yang tepat untuk pelajari, fahami, dan amalkan kandungan isi Al-Qur’an.