Porostimur.com, Yogyakarta – Band asal Yogyakarta, Tashoora, merilis single ke-3 mereka yang berjudul Safi, Jumat (17/12/2031).
Safi ditulis sebagai refleksi kekhawatiran para personil Tashoora; Dania Joedo (gitar, vokal), Dita Permatas (akordeon, kibor, vokal), dan Gusti Arirang (bas, vokal) – atas maraknya diskriminasi terhadap kelompok rentan dan minoritas.
“Safi merekam situasi kebebasan berpendapat – khususnya di media sosial. Atas nama bebas, kerap kali upaya untuk menghadirkan keadilan dan kesetaraan jadi terpinggirkan, ruang untuk memahami situasi yang dialami kelompok rentan dan minoritas menjadi sangat kecil dan nyaris tidak ada. Padahal jika suatu hal tidak kita alami, bukan berarti hal tersebut tidak terjadi,” jelas Dania ketika ditanya perihal makna lagu Safi.
Video lirik Safi dapat disimak dalam mini album kompilasi Sounds Cute Might Delete Later edisi
Desember 2021 di kanal Youtube Sun Eater, yang rutin diluncurkan setiap bulan sejak Agustus 2021.
“Tashoora menurut gue makin kesini musiknya ada perubahan, menarik untuk kita simak terus
evolusinya kaya gimana, jadi kami sepakat mengajak Tashoora untuk terlibat di EP ini,” kata Baskara selaku A&R dari Sun Eater.
Dibantu oleh Dias Widjajanto sebagai produser, Safi dikerjakan dalam kurun waktu dua bulan di
tahun 2020.