Di dalam ayat Al Quran ada banyak surat-surat yang memiliki keistimewaan, salah satunya surat Al Baqarah terutama di 2 ayat terakhirnya yakni ayat 285 dan 286.Surat Al Baqarah merupakan surat kedua dan terpanjang dalam Al Quran.
Tentang keistimewaan membaca surat Al Baqarah diungkapkan dalam riwayat Abu Umamah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan:
اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat Al Baqarah dan Ali ‘Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat Al Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR. Ahmad).
Namun, dalamsurat Al Baqarahpada 2 ayat terakhirnya yakni ayat 285 dan 286 memiliki keistimewaan tersendiri.