Jika-pun hari-hari ini puisi hilang
tanpa nada
tanpa kata
itu karena bersamamu
di pantai ini, di tepian ini
puisi terlalu bahagia
dan aku pernah bilang padamu
perihal paling sulit kutulis adalah kebahagiaan
sebab ia adalah puncak pencarian
puncak tatihan dan pendakian
dan aku menemukan ia di dadamu
pantai terakhir, teluk terakhir pandaraku berkait
dan aku yakin, tak akan berubah sampai maut
sungguh, tak berubah sampai maut.
Jika-pun maut datang
sebelum kita genap dalam puisi
kita lengkap dalam sedih juga bahagia
aku harap, di embusan napas terakhirku
Tuhan masih ingin memberiku sempat
untuk menulis puisi terakhir buatmu
puisi tentang kebahagiaan itu
meski seperti menulis di atas rijang
akan kuusahakan demi keabadian.
2024.
=========
Aku Ingin Kita Kembali
Aku ingin kita kembali
ke tanjung itu
ke teluk itu
ke pas itu
bulan malam-malam ini terlalu indah
dan laut di sini terlalu sepi
tak ada goropa, tak gorara
tak ada gumuru, tak ada dalise
setengah malam setengah hari
hanya lelah kubawa pergi
dari laut berulang kali
kutusukkan sari
dari laut berkali-kali
kujatuhkan sauh dan mata kail.
Aku ingin kita kembali
ke tanjung itu
ke teluk itu
ke pas itu
saat bulan naik setengah
boks kita sudah setengah.
2024.
============