UNTUK KALI RELAKANLAH MALAM-MALAM
Untuk Kali
aku tak akan berhenti melaut
tak akan menyerah
pada hujan
pada angin
pada arus
pada ombak
pada kantuk yang merayapi mata malam
pada lelah yang menapaki mata siang
lambung di rumah makin membesar
dan ia tak cukup menjadi lumbung
satu dua gandeng yang naik ke perahu
akan kuusahkan menjadi bahu
setiap pagi sebelum aku berlalu
dari rumah tempat kita bertalu
untuk kembali pada pengabdian.
Untuk Kali
aku tak akan berhenti melaut
relakanlah
malam-malam kita tanpa pelukan
cinta di dada adalah kesetiaan
dalam ada maupun ketiadaan
ia akan selalu menjaga
menjaga hatiku
dari dinginnya malam, dari panasnya angan
relakanlah
malam-malam kita tanpa pelukan
untuk Kali, biarkan
malam-malam kita menjelma mata kail
dan siang-siang kita menjadi senarnya
biarkan mata lampu yang mengapung
menyala di dermaga atau di perahu
setiap malam menjadi denyar
untuk hidup yang kadang gelap dan tak terdengar
relakanlah
malam-malam kita tanpa pelukan
hidup yang sobek harus kita jahit
dan aku telah memilih kail
sebagai salah satu jarumnya
senar sebagai salah satu benangnya.
Untuk Kali
aku tak akan berhenti melaut
jika-pun aku berhenti
itu karena maut.
Galela, 2024.
========
DAN AKU MEMANG MASIH BISA MENULIS
Dan aku memang masih bisa menulis
seperti sebelum
seperti saat
seperti sesudah
dada kita
saling memberi getar
saling memberi debar.