“Apalagi, Ternate memiliki sejarah panjang, di mana sebagai daerah penghasil rempah menjadi rebutan bangsa Eropa dahulu kala,” kata Abdurahman menambahkan.
Festival Kora-Kora menggambarkan kalau Ternate merupakan daerah dengan kekayaan bahari cukup terkenal. Dalam festival itu menampilkan berbagai pentas seni dan budaya, panggung harmoni hingga puncak acara pada 29 Desember 2019.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Samin Marsaoly, mengatakan festival itu mengeksplor Ternate dari beragam sisi. Mulai lomba watter, 200 voucer untuk sepeda, hingga makan gratis ikan tuna di landmark,.
“Dinas Pariwista akan mengusulkan Festival Kora-Kora dapat menjadi wonderfull event dan diajukan masuk 100 wonderfull event,” kata Marsaoly.
Festival Kora-Kora itu sudah dipromosikan secara internasional, sehingga Sail Tidore pada 2020 akan meningkatkan kunjungan wisata ke Malut.
“Apalagi, sarana infrastruktur di Ternate ini bisa menopang dan memberikan nilai tambah bagi pengembangan ekonomi masyarakat, karena tingginya kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional ,” katanya.
Festival Kora-Kora ini telah menghadirkan peserta dari luar Malut, sehingga pada 2020, kemasannya akan diubah Ternate-Maitara agar memunculkan semangat bahari bisa teras. (red/rtl)
