Porostimur.com, Tidore – Semangat pemuda dan pemudi Karang Taruna Desa Galala menggelar dialog perempuan pada 31 Mei 2022 yang bertajuk “Emansipasi Perempuan Terhadap Kekerasan Seksual” dikarenakan melihat angka kasus kekerasan seksual menjadi perhatian serius.
Sementara narasumber yang diundang dalam dialog tersebut, yaitu Akademisi Universitas Bumi Hijra Sofifi Abdul Gafur Thalib, Fospar (Forum Studi Perempuan) Maluku Utara Narti, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Maluku Utara Rusdi.
Menurut Abdul Gafur, ada tiga persoalan perempuan yang perlu diketahui, pertama, pendekatan historis, kedua, pendekatan moral, dan ketiga, struktural.
“Kalau berkaitan historis, berarti ada sejarah emansipasi perempuan, tentang kurangnya kesadaran pengetahuan yang berbasis pada gender, maka diperlukan edukasi masyarakat, dan negara hadir dalam penanganan persoalan emansipasi terhadap masyarakat,” paparnya.
Pengurus Fospar Maluku Utara, Narti mengatakan, melihat tingginya angka kekerasan di Maluku Utara, dikarenakan perilaku dan pola pergaulan masyarakat maupun lemahnya payung hukum tentang kekerasan seksual.
“Persoalan inilah yang membuat korban takut melaporkan kejadian yang mereka alami, karena malu membuka aib keluarga, intimidasi, bahkan tidak sedikit mereka yang hamil sebelum menikah,” katanya.
