Promosi Pukul Sapu, butuh sosialisasi lewat media massa

oleh -51 views

@Porostimur.com | Ambon : Pukul Sapu sendiri kewrap digelar setiap tanggal 7 Syawal, di Desa Mamala dan Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), harus dikenal di kalangan masyarakat secara nasional maupun internasional.

Karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat setempat, sangat membutuhkan bantuan media massa dari sisi pemberitaannya.

Dimana, lewat media massa masyarakat dunia bisa mengetahui bahwa Maluku khususnya Negeri Mamala, saat ini bukan lagi daerah konflik, tetapi telah bertransformasi menjadi daerah yang sangat aman, tempat bersemayam nilai-nilai kasih sayang hidup orang basudara.

Hal ini ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, saat pembukaan acara Pesta Budaya Atraksi Pukul Sapu Lidi di Negeri Mamala, Jumat (22/6).

Baca Juga  5 Zodiak dengan Kepribadian Tangguh yang Sulit Diremehkan Orang

”Karena itu, atraksi budaya pukul sapu ini harus dipromosikan hingga mendapat tempat dan dikenal luas secara nasional maupun internasional. Karena dampaknya tidak hanya mendatangkan devisa bagi daerah, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dua desa masing-masing Desa Mamala dan Desa Morela,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Provinsi (Sekprov) Maluku, Hamin Bin Thahir, berkesempatan menghadiri acara dengan atraksi yang sama di Negeri Morella, menegaskan bahwa Maluku sebagai negeri Al-Mulukh, negeri raja-raja menyimpan kekayaan adat budaya yang melimpah.

”Adat dan  budaya  itu patut dirawat dan dilestarikan sebagai pusaka hidup dari generasi ke generasi,” tegasnya.

Negeri Morella dan negeri-negeri di Jazirah Leihitu, akunya, memiliki tradisi dan adat yang patut diapresiasi.

Baca Juga  Sambut Idulfitri 2025, Pemkot Gelar Pasar Murah di Talake dan Batu Merah

Pasalnya, di tengah gencarnya modernisasi dan globalisasi, namun tradisi adat Pukul Manyapu ini masih tetap bertahan dan eksis.

”Itu berarti Pemerintah Negeri dan masyarakat adat memiliki ketahanan dan kekompakan dalam menjaga dan merawat praktek-praktek adat yang merupakan pusaka hidup,” jelasnya.

Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tengah (Malteng), M. Leleury, menyampaikan apresiasi positif pihaknya kepada masyarakat setenpat yang mampu melestarikan budaya dimaksud.

Dukungan pihaknya, akunya, sebagai upaya melestarikan budaya dan adat istiadat serta nilai-nilai patriotisme dan nilai-nilai agama, untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pembangunan di negeri dan daerah serta pembangunan nasional.

Diajaknya masyarakat untuk terus menghargai dan melestarikan adat istiadat dan budaya, memelihara keamanan dan ketertiban, menjalin silaturahmi, menjadi pelopor dalam memantapkan toleransi hidup umat beragama serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

Baca Juga  Gunung Dukono Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 3.100 Meter

”Untuk itu saya berharap agar masyarakat adat dan ahli waris di negeri Morella kiranya tetap peduli dalam memelihara dan melestarikan budaya pukul sapu lidi dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.(shinta)