Cerita Tentang Rindu
pada suatu sore di meja batal
rindu berbisik kepada jarak
“andai kau tidak keras kepala, mungking aku sudah berbagi takjil dengan keluarga di kampung”
tak terasa magrib pun tiba: jarak murung
rindu yang berbuka dengan setetes harapan yang dingin
terlihat legah, rupanya ia bisa menghilangkan dahaga temunya
walaupun hanya satu dua tetes
hari-hari rindu murung
memikirkan bagaimana cara merayakan lebaran bersama keluarga
daun-daun kalender yang menguning mulai melayang
garis-garis waktu perlahan patah
lebaran di depan mata
rindu ingin cepat pulang
sebab banyak maaf yang ingin ia tebus
dari jutaan mil yang melucuti temu
Kanara, 16 April 2023
=======
Senja di Kampung
senja di kampung masih sangat lugu
saking lugunya saat turun minum kadang lupa mengenakan kaca matanya
mungkin ia sengaja mempertontonkan bola matanya yang saga
di pantai murai remang-remang
nelayan yang nakal mulai bertengger di dahan arus
siap membajak jingga yang belum siap mengucapkan kata pisah
senja di kampung sangat lugu
untuk menemui malam saja butuh diantar
mungkin ia pikir pulang ke palung adalah bencana
di pantai mulai remang-remang
burung camar mulai mengunyah badai
siap memimpin hiu untuk merakyat perpisahan
dari pesisir, kusaksikan
bibir pantai yang pucat dengan berat mengguncangkan
“selamat jalan senja, semoga besok kita bertemu lagi dalam wujud yang lebih seksi agar kau tak lagi dikata lugu”