Porostimur.com, Jakarta – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, mengatakan, gempa dengan magnitudo 5,0 yang mengguncang wilayah Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis (7/12/2023) pukul 11.09.22 WIT, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku,” ujarnya di Jakarta.
Daryono bilang, gempa yang terjadi pada kedalaman 40 km itu, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).
Ia menjelaskan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,07 Lintang Selatan dan 126,82 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah barat daya Labuha, Maluku Utara, dengan parameter update dengan magnitudo M4,8.
Menurut Daryono, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Mandioli Selatan, Obi Barat, dan Mandioli Utara, Halmahera Selatan, dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.