10. Terus terang, saya merasa miris dengan respon dari para pihak, terutama netizen yang menyerang saya di berbagai media sosial saya, dengan bahasa-bahasa yang kasar dan tak beradab. Bukankah agama kita mengajarkan untuk bertabayun dan meminta klarifikasi terlebih dahulu? Sependek pengetahuan saya, bukankah setiap agama mengajarkan kepada kita untuk mengedepankan kasih, bukan caci maki dengan budi bahasa yang saling menghormati?
11. Pernyataan saya tentang film His Only Son, sekali lagi harus dilihat dalam konteks di mana saya berbicara di depan audiens Guru Agama Islam yang mengajarkan Islam yang justru saya kaitkan dengan sikap menghormati agama lain, termasuk kita memahami jika film itu ditonton oleh penganut agama yang diyakininya.
12. Saya tidak pernah membalas apapun cacian, hinaan dan makian yang ditujukan kepada saya di media sosial yang saya miliki.
13. Demikian juga saya meminta maaf bila pernyataan saya membuat salah paham sehingga ada yang tersinggung dan membuat kegaduhan serta membuat silaturahmi kebangsaan (wathoniyah) kita menjadi tercoreng. Insya Allah, saya istiqomah dan konsisten untuk menjaga kemajemukan bangsa kita.
14. Terima kasih atas perhatiannya.
sumber: detikcom