Kesaksian Rhumpius saat Gempa dan Tsunami Dahsyat Hantam Ambon Tahun 1674

oleh -28 views

Porostimur.com, Jakarta – Kapal yang membawa George Eberhard Rumphius berlabuh di Ambon pada 1653. Berbulan-bulan ia berlayar dari Portugal mengitari Selat Magelhaens, terombang-ambing ganasnya Samudera Atlantik, sampai akhirnya tiba di wilayah yang hanya ia kenal dari mulut ke mulut.

Saat kapalnya melempar sauh, Rumphius turun sebagai tentara yang memanggul senjata. Sejak saat itu, ia ditugaskan menjaga keamanan Ambon dalam waktu tak ditentukan. Sehari-hari ia mengawasi penduduk dan mendukung proses eksploitasi rempah-rempah oleh VOC. 

Hanya saja, otoritas VOC melihat Rumphius tak becus kerja. Dia malah sibuk mempelajari alam dan masyarakat Ambon, bukan memanggul dan mengokang senjata. Alhasil, dia pun dipindah ke dinas sipil.

Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense. 

Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari matahari terbit hingga tenggelam. Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. 

No More Posts Available.

No more pages to load.