Ada sebuah cerita mengenai Qais bin Shirmah Al-Anshari RA, seorang sahabat nabi Muhammad SAW yang menjadi latar belakang firman Allah SWT surah Al Baqarah ayat 187. Ia dikisahkan pernah pingsan ketika puasa.
Diceritakan dalam buku Keistimewaan Puasa Menurut Syariat & Kedokteran karya Syeikh Mutawalli asy-Sya’rawi, ketika awal disyariatkannya puasa bagi umat Islam, sesudah melaksanakan salat Isya, para sahabat tidak diperbolehkan untuk makan, minum, dan melakukan hubungan badan dengan istrinya.
Kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari, saat Qais bin Shirmah Al-Anshari RA puasa, kemudian tiba waktu berbuka ia pergi kepada istrinya dan bertanya, “Apakah kamu memiliki makanan?”
Istrinya menjawab, “Tidak, tetapi aku akan mencarikannya untukmu.”
Hari itu Qais bin Shirmah Al-Anshari RA bekerja, sehingga badannya lelah dan matanya mengantuk, lantas dia pun tertidur.
Ketika istrinya datang dan melihat suaminya tertidur, maka dia berkata, “Rugilah kamu. (Dia tidak jadi makan dan meneruskan puasanya).”
Esok harinya Qais bin Shirmah Al-Anshari RA kembali melaksanakan puasa, dan dia pun pingsan, lalu diceritakanlah kisah itu kepada Rasulullah SAW hingga turun ayat ini.
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَٱلْـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ