Korban Tewas Nyaris Tembus 7.000, Italia Siapkan Penyembur Api Untuk Atasi Pembangkang Lockdown

oleh -68 views

Porostimur.com | Roma: Wabah Virus Corona di Italia telah menimbulkan krisis kesehatan yang sangat mengkhawatirkan. 

Berdasarkan data yang disajikan Universitas John Hopkins, Italia menjadi negara dengan angka kematian virus corona tertinggi di dunia.

Hingga saat ini, dilaporkan 6.820 korban meninggal dunia akibat virus Corona yang mewabah di negeri itu.

Sedangkan warga yang telah terinfeksi sudah mencapai  69.176 jiwa. 

Link Banner

Jumlah yang meninggal dan terinfeksi diprediski bakal bertambah seiring masih mewabahnya virus tersebut. 

Kurangnya kesadaran warga Italia atas bahayanya virus tersebut juga menjadi faktor tingginya angka kematian dan kasus infeksi virus Corona.

Virus corona menggila di Italia
Wabah Virus Corona menyebabkan tingginya angka kematian di Italia (Kolase Daily Mail)

Untuk menekan angka infeksi dan kematian akibat wabah Virus Corona, pemerintah Italia, baik itu di tingkat pusat hingga kota, tidak main-main dalam menerapkan lockdown.

Roma pun menerapkan sederet aturan ketat, yang harus dipatuhi warga selama lockdown.

Baca Juga  Gagal di Liga Champions, Barcelona Mau Lampiaskan ke Madrid, Emang Bisa?

Jika tidak, mereka terancam mendapat penjara dan denda.

Dilansir CNN Rabu (25/3/2020), berikut merupakan rangkaian hukuman yang diberikan kepada warga jika mereka kedapatan melanggar karantina:

  • Mereka yang terbukti positif mengidap Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus, dan tidak tinggal di rumah, bakal dipenjara selama lima tahun.
  • Denda bagi pelanggar aturan karantina meningkat. Dari semula 400 euro (Rp 7,1 juta) menjadi 3.000 euro, atau sekitar Rp 53,3 juta.
  • Tempat usaha yang ketahuan melanggar aturan yang diterapkan untuk menjaga jarak bakal ditutup selama 30 hari.
  • Dalam dekrit, pemerintah menyatakan bakal meninjau aturan itu setiap bulan hingga 31 Juli, dengan peluang semakin diperberat.
Virus Corona
Covid-19 (CDC)

Selain penjara, sejumlah kepala daerah di Negeri “Pizza” mulai melontarkan ancaman demi ancaman kepada masyarakat yang masih membangkang.