Lima Puisi Nuriman Bayan

oleh -46 views

di kupasan keenam, kau melihat seorang anak kecil duduk di tepian, memandangi bukit yang riuh, menghitung kapal-kapal keluar masuk bergantian, kemudian tiba-tiba ia hilang

di kupasan ketujuh, asap tiba-tiba mengepul dan kau tak melihat sesiapa, selain seorang perempuan yang menangis di pintu depan, dan suaranya seperti suara kekasihmu, Halma.

2021.

========

PADA TIDUR IBUMU

Pada tidur ibumu yang tak genap
kau menjadi lengkap, anakku

bacalah riwayat ini bila kelak kau lupa
atau bertanyalah kepada ayahmu
sesungguhnya ayah adalah saksi
saat ibumu tersiksa.

Kau tak perlu bertanya tentang ayah
sebab tugas hujan adalah turun
kepada bumi, tempat kau lahir
dan tumbuh, agar kau selalu hijau.

2021.

=======

Baca Juga  Jalan Jembatan Jodoh STAIN Berulangkali Rusak, Warga Meminta Perhatian Serius Pemkot

TAPI MUSIM SEPERTI TANGAN IBU

Kita ingin sekali pergi
melanjutkan tualang
menepikan perahu ini
ke teluknya, ke peluknya

tapi musim seperti tangan ibu
pelukannya begitu dekap

langit sepertinya
masih ingin kita berpayung
dan laut sepertinya
belum ingin kita berdayung

dari kota yang harum
sejarah dan rempah.

Kita ingin sekali pergi
dan kembali
ke tempat kau dan aku bermula
hingga mekar menjadi bunga.

2021.

No More Posts Available.

No more pages to load.