Didin ayah Harun berharap kasus kematian anaknya bisa segera dituntaskan. Pelaku penembakan bisa segera diadili dan dapat hukuman yang setimpal. “Saya tidak mau kasus ini seperti kasus Munir, kasus Trisakti, semua kasus-kasus itu tidak ada kejelasannya. Jadi tolong dengan sangat agar kasus kami juga tidak berakhir seperti itu,” harap Didin seperti disampaikan ke beberapa media.
Peristiwa Harun Al Rasyid benar-benar membuat Pak Timbul ‘bersama kodok’. Ternyata tak kuat jadi oposisi. Alasannya bagus sekali disampaikan ke publik, ‘strategi perjuangan’.
‘Strategi perjuangan’ ternyata hanya bungkus. Aslinya ‘tak kuat jadi oposisi’. Siap matinya karena alasan bisnis. UUP, ujung-ujungnya perut.
‘Siap mati untuk negara’ hanya retorika belaka. ‘Tak kuat jadi oposisi’. Akhirnya jadi menterinya kodok.
Selama 4 (empat) tahun menjabat menteri kodok, bukan hanya bisnis jadi moncer. Kocil alias kodok kecilpun disodorkan oleh kodok senior untuk mendampinginya di Pilpres 2024.
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.” [QS. al-Baqarah: 9]
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini bahwa orang-orang munafik menyatakan keimanan dan menyembunyikan kekufuran pada saat yang bersamaan. Mereka mengira karena kebodohan telah menipu Allah dan hal itu mendatangkan manfaat untuk mereka. Mereka dengan perbuatan itu tidak memperdaya dan menipu siapapun kecuali diri mereka sendiri. Sedangkan mereka tidak sadar.