Porostimur.com, Jakarta – Strava tengah jadi perbincangan hangat di media sosial. Bukan karena aplikasi ini bermasalah, tapi muncul fenomena Joki Strava.
Joki Strava adalah seseorang yang memberikan jasa untuk menggantikan orang lain dalam menjalankan aktivitas olahraga di aplikasi Strava. Mereka menggunakan akun dari pemohon jasa untuk merekam hasil olahraga, sehingga pemilik akun dapat memperoleh pencapaian tanpa harus melakukannya secara langsung.
Tidak dipungkiri bagi beberapa orang postingan hasil Strava dianggap sebagai cara mendapatkan validasi. Padahal hasil olahraga seharusnya merefleksikan stamina dan usaha pribadi kita sendiri!
Gegara fenomena joki ini, banyak orang-orang di medsos bertanya apa itu strava. Nah Strava adalah sebuah aplikasi yang populer di kalangan penggemar lari dan olahraga lainnya, seperti bersepeda dan berenang.
Aplikasi Strava tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk melacak aktivitas fisik, tetapi juga menjadi platform sosial yang menghubungkan para penggunanya di seluruh dunia.
Strava, yang berarti “berusaha” dalam bahasa Swedia, didirikan pada tahun 2009 oleh Michael Horvath dan Mark Gainey. Aplikasi ini dirancang untuk membantu para atlet, baik amatir maupun profesional, untuk melacak dan menganalisis performa mereka. Aplikasi ini memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk merekam rute, jarak, kecepatan, dan data lainnya yang terkait dengan aktivitas fisik mereka.