Dalam pandangan masyarakat Indonesia, bulan Dzulhijjah dianggap menjadi bulan terbaik untuk melangsungkan pernikahan. Benarkah demikian? Bagaimana pandangan Islam tentang hal tersebut?
Dalam Islam, sebenarnya tidak mengenal bulan baik atau tidak baik dalam urusan pernikahan. Sebab dalam ketentuan syariat yang menjadi cara terbaik adalah melakukan pernikahan secepatnya. Rumah tangga sendiri juga harus dimohonkan berkah pada Allah Subhanahu wa ta’ala sehingga nantinya bisa menjadi sebuah keluarga yang takwa pada Allah SWT dan bekerja sama untuk berbuat ketaatan.
Namun demikian, Allah telah menetapkan ada 12 bulan Qomariyah dalam setahun dan dalam bilangan bulan tersebut ada 4 bulan yang disebut sebagai bulan haram. Dinamakan bulan haram adalah haram untuk melakukan peperangan pada bulan tersebut.
Perhatikan firman Allah Ta’ala berikut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At taubah: 36)