Dua Lelaki & Tiga Puisi Lain Nuriman Bayan

oleh -48 views

DUA LELAKI

Kita adalah dua lelaki yang lahir di bumi yang sama dengan usia yang berbeda.

Aku lahir di Galela, tumbuh di Loloda, besar di pelukan lembut, keras, dan tegas:
di jalan-jalan yang legan, di dada-dada yang lapang, di rumah-rumah yang beberapa tak ingin lagi aku kenang.

Kamu lahir di Galela, tumbuh di Loloda, tumbuh di Weda, tumbuh di Morotai, tumbuh di jalan-jalan tualang kami, di pelukan papa-mamamu:
papa yang terus-terus belajar mengasihi
mama yang terus-terus belajar menyayangi
agar kamu tumbuh dan besar dalam cinta dan kasih.

Sedari lahir kami telah membawamu ke mana-mana
agar besar kamu bisa memilih jalan yang mana.

Baca Juga  Sambut Idulfitri 2025, Pemkot Gelar Pasar Murah di Talake dan Batu Merah

2022

========

DI SEPANJANG JALAN SISWA

Di sepanjang jalan siswa
lampu-lampu adalah aku yang menatap kekosongan
trotoar adalah aku yang siang terbakar matahari
malam dipeluk-peluk sepi

aku merindukan kau datang dengan buku-buku
yang kau bawa dari rak-rak dan meja-meja sepi
kau letakkan di sini sebagai sebuah panggilan
biarkan anak-anak itu datang bermain sambil
membacakannya dengan bahasa sendiri

aku merindukan kau yang suka berteriak revolusi
datang ke sini menemani malam-malamku yang sepi
malam-malamku yang kosong, malam-malamku yang terlalu berisik
oleh dentuman kenalpot dan suara-suara malam yang pelot

aku merindukan kau datang dan membawa aku pergi dari kesepian ini
meninggalkan malam-malamku yang malang, menemui malam-malamku yang tenang:
malam-malam yang tak hanya ada aku dan kau
malam-malam yang di dalamnya kita sama-sama
menjadi mata lampu, menjadi mata cinta.

No More Posts Available.

No more pages to load.