DUA LELAKI
Kita adalah dua lelaki yang lahir di bumi yang sama dengan usia yang berbeda.
Aku lahir di Galela, tumbuh di Loloda, besar di pelukan lembut, keras, dan tegas:
di jalan-jalan yang legan, di dada-dada yang lapang, di rumah-rumah yang beberapa tak ingin lagi aku kenang.
Kamu lahir di Galela, tumbuh di Loloda, tumbuh di Weda, tumbuh di Morotai, tumbuh di jalan-jalan tualang kami, di pelukan papa-mamamu:
papa yang terus-terus belajar mengasihi
mama yang terus-terus belajar menyayangi
agar kamu tumbuh dan besar dalam cinta dan kasih.
Sedari lahir kami telah membawamu ke mana-mana
agar besar kamu bisa memilih jalan yang mana.
2022
========
DI SEPANJANG JALAN SISWA
Di sepanjang jalan siswa
lampu-lampu adalah aku yang menatap kekosongan
trotoar adalah aku yang siang terbakar matahari
malam dipeluk-peluk sepi
aku merindukan kau datang dengan buku-buku
yang kau bawa dari rak-rak dan meja-meja sepi
kau letakkan di sini sebagai sebuah panggilan
biarkan anak-anak itu datang bermain sambil
membacakannya dengan bahasa sendiri
aku merindukan kau yang suka berteriak revolusi
datang ke sini menemani malam-malamku yang sepi
malam-malamku yang kosong, malam-malamku yang terlalu berisik
oleh dentuman kenalpot dan suara-suara malam yang pelot
aku merindukan kau datang dan membawa aku pergi dari kesepian ini
meninggalkan malam-malamku yang malang, menemui malam-malamku yang tenang:
malam-malam yang tak hanya ada aku dan kau
malam-malam yang di dalamnya kita sama-sama
menjadi mata lampu, menjadi mata cinta.