Food Estate in a Polybag

oleh -87 views

Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapore

Seminggu lalu, sebuah media arus utama menampilkan berita yang judulnya sangat optimistik, “Tanaman Jagung Tumbuh Subur di Lahan Food Estate Kalimantan Tengah.”

Selama ini kita tahu bahwa program Food Estate yang dikelola oleh Departemen Pertahanan yang dipimpin Menteri Prabowo Subianto tampaknya gagal total. Tanaman singkong yang ditanam oleh Departemen Pertahanan tidak tumbuh. Padahal ribuan hektar sudah disiapkan di kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas di Kalimantan Tengah.

Mengganti singkong yang berumur panjang dengan jagung adalah strategi meningkatkan ketahan pangan yang cerdas bukan? Tunggu dulu.

Adalah sekitar dua bulan lalu, Jokowi menunjuk menteri pertanian yang baru setelah yang lama ditahan karena kasus korupsi. Menteri yang baru ini, punya ide untuk menyelesaikan kegagalan food estate ini. Ia menugaskan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Bidang Serelia untuk melakukan sesuatu.

Lembaga ini keluar dengan tanaman pangan jagung. Dan, jagung-jagung itu ditanam di plastik polybag!

Tapi, bukankah tanah yang ditanami jagung itu tandus? Tidak jadi soal. Pupuk kompos didatangkan dari luar untuk mengisi polybag tersebut. Saya tidak tahu berapa kompos yang akan dibutuhkan untuk mengisi seluruh polybag yang sekarang baru berjumlah 2 hektar tersebut. Rencanyanya penanaman jagung ini akan diperluas 4 hektar dan nantinya 100 hektar.

No More Posts Available.

No more pages to load.