Harga Cabai Rawit Merah Capai Rp100 Ribu/Kg di Maluku, ini Kata Mentan

oleh -54 views

Porostimur.com, Jakarta – Harga cabai terpantau sedang dalam tren naik dan terus beterbangan. Bahkan harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp100.000 per kg, di daerah lain di RI bahkan sudah menembus Rp100 ribu per kg di Maluku.

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga cabai rawit merah hari ini, Senin (30/10/2023) melonjak Rp1.620 ke Rp64.970 per kg, dan cabai merah keriting naik Rp1.740 ke Rp50.120 per kg.

Sepekan lalu, 23 Oktober 2023, harga cabai rawit merah masih di Rp55.520 per kg dan cabai merah keriting di Rp42.510 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. Data diakses pukul 14.33 WIB.

Harga cabai rawit merah terpantau berbalik naik dan terus menanjak setelah anjlok ke level terendah bulan September 2023. Sedangkan harga cabai merah keriting dalam tren naik sejak bulan Juli 2023.

Baca Juga  Hari Pertama Kampanye, Tim Prabowo-Gibran Kabupaten Buru Bagi-bagi Susu

Sementara itu, Informasi Pangan Jakarta melaporkan, harga cabai di wilayah DKI kompak naik hari ini.

Harga cabai merah keriting meroket Rp4.095 ke Rp60.238 per kg, cabai merah besar naik Rp890 ke Rp58.615 per kg, cabai rawit hijau terbang Rp2.714 per kg, dan cabai rawit merah melampung Rp3.738 per kg.

Harga tertinggi cabai rawit merah di Jakarta hari ini mencapai Rp100.000 per kg di Pasar Kramat Jati. Dan cabai merah keriting mencapai Rp90.000 per kg, juga di Pasar Kramat Jati.

Merespons harga cabai yang terus menanjak itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong gerakan penanaman cabai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau menanam cabai di sekitar pekarangan.

Baca Juga  Bupati SBT Sampaikan Dokumen KUA dan PPAS di Rapat Paripurna DPRD

Sebagai informasi, KRPL dibangun dalam satu kawasan dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan. Digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan, yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat meningkat.

Langkah itu digalakkan menyusul mulai naiknya harga cabai rawit merah yang tembus hingga Rp101.000 per kg di Maluku, dan Pasar Lemabang di Palembang yang mencapai Rp100.000 per kg (data PIHPS).

“Kita galakkan KRPL itu solusi terbaik. Cabai tanam di pekarangan sayur dan sebagainya,” kata Amran saat ditemui wartawan di Kementerian Pertanian, Senin (30/10/2023).

Sementara itu, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan salah satu penyebab mahalnya harga cabai karena penurunan produksi, dampak adanya kemarau panjang atau El Nino. Namun dia meyakini kenaikan harga cabai tidak akan berlangsung lama, sebab di beberapa daerah sudah mulai turun hujan.

Baca Juga  Kesbangpol Kota Ambon Gelar Sosialisasi Pemilu Bagi Penyandang Disabilitas

“Ya biasa lah, kan sekarang produksi agak turun karena El Nino, ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasa lah, semuanya akan mengalami seperti itu. Tapi sebentar lagi akan mengalami kenaikan (produksi),” tukas Prihasto.

“Ya kalau hujan mulai turun, orang menanam cabai mulai banyak. Prognosa kita kemarin sudah saya sampaikan di rapat pimpinan bahwa produksi kita tahunan surplus untuk cabai, cuma bulanannya agak berfluktuasi. Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim,” imbuhnya.

Saat ini hampir di seluruh daerah, lanjut dia, rata-rata mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh kemarau panjang El Nino.

“Tapi ini yang sedang kita dorong, agar produksinya bisa tetap ada,” pungkasnya.

sumber: CNBC