Eksploitasinya dengan Milan membuatnya mendapatkan tiga penghargaan Ballon d’Or, pada tahun 1988, 1989 dan 1992.
Namun, Marco van Basten harus mengakhiri kariernya yang penuh cedera pada usia 28 tahun, mengakhiri apa yang merupakan salah satu karier yang paling didekorasi untuk seorang pesepakbola. Pikirkan apa yang bisa dia lakukan seandainya dia bermain selama lima atau enam tahun lagi!
1. Johannes Cruijff
Hendrik Johannes Cruijff (ejaan internasional Cruyff) lahir di Amsterdam, Belanda, pada tahun 1947.
Cruyff bisa dibilang memiliki kombinasi kecerdasan, kemahiran, dan kemampuan fisik terbesar di antara para pesepakbola hebat.
Cruyff menghabiskan sebagian besar karier klubnya yang termasyhur dengan klub kota kelahirannya, Ajax. Dia mencetak 190 gol dalam 240 pertandingan untuk klub, memenangkan delapan gelar liga dan tiga Piala Eropa berturut-turut (1970-73).
Cruyff juga memenangkan penghargaan Ballon d’Or tiga kali (1971, 1973, 1974). Dia percaya bahwa untuk menjadi yang terbaik, seseorang harus berperilaku seperti yang terbaik.
Cruyff juga memberikan olahraga salah satu gerakan keterampilan yang paling inovatif dan menipu.
Keefektifan dan popularitas giliran seperti itulah yang sejak itu dijuluki ‘giliran Cruyff’ dan diajarkan sebagai gerakan dasar di akademi sepak bola di seluruh dunia.