@Porostimur.com | Ambon : SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu), menggelar acar Media Gathering, di Ambon, Rabu (23/5).
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Pengamat migas Papua Barat, DR. Stepanus Malak,Msi.
Malak memberikan atensi kepada kehadiran industri hulu minyak dan gas bumi (migas) pada suatu daerah yang tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa dana bagi hasil migas, tetapi juga memberikan manfaat tidak langsung dengan mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan sekitar wilayah operasi.
Kota dan Kabupaten Sorong, akunya, merupakan suatu contoh adanya multiplier effect industri hulu migas dalam mengembangkan suatu daerah.
Dimana, jauh sebelum Indonesia merdeka dan struktur pemerintahan terbentuk di kawasan tersebut tepatnya tahun 1935, kegiatan survei seismik di sekitar Sorong telah mulai dilakukan.
”Fakta menunjukkan bahwa sumber energi minyak dan gas bumi telah membawa perubahan peradaban baru bagi Kabupaten Sorong dan sekitarnya,” ujarnya.
Diakuinya, masuknya investasi dari industri hulu migas akan diikuti dengan investasi-investasi berikutnya, baik dari sektor pendukung hulu migas, maupun sektor-sektor lain yang berkembang seiring dengan berkembangnya kawasan tersebut.
Dengan kehadiran investasi-investasi itulah, jelasnya, kemudian memicu perkembangan dan percepatan pertumbuhan ekonomi pada kawasan tersebut.
”Kesejahteraan meningkat seiring dengan berputarnya roda perekonomian yang berasal dari tumbuhnya industri-industri baru di Sorong,” jelasnya.
Selain itu, terangnya, peran pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan hulu migas di daerahnya juga sangat dibutuhkan, mengingat strategisnya peran sektor hulu migas bagi perkembangan sebuah daerah.
Dimana, dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah daerah antara lain mempermudah perizinan, menyiapkan aturan yang dapat mendukung, berperan aktif dalam penyelesaian permasalahan di lapangan, maupun membuat kebijakan tentang dana bagi hasil migas bagi masyarakat di Ring 1.
”Pemerintah daerah harus berikan kemudahan, jangan mempersulit. Kalau kita semangat, perusahaan migas juga akan semangat,” pungkasnya. (febby sahupala)