Kekerasan meningkat, gabungan organisasi di Tual gelar aksi damai

oleh -10 views

@Porostimur.com | Ambon : Gabungan beberapa organisasi di Kota Tual mengelar aksi damai peduli terhadap Wanita Evav, di Jalan Dr Leimena Perempatan Wearhir, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Rabu (29/8), sekitar pukul 16.30 Wit.

Aksi damai mengusung tema ”Stop Kekarasan terhadap Perempuan dan Anak-Anak” ini didukung PMII  KOPRI, Perempuan Bangsa dan KOHATI Cabang Kota Tual .

Sementara Koordinator Aksi Aliansi Perempuan Evav dimotori Ketua Perempuan Bangsa, Erni Ngabalin,SE, Ketua PMII KOPRI, Rani Samsi dan Ketua KOHATI Cabang Tual, Dewi Tukloy.

Aksi damai juga mengusung 1 buah spanduk bertuliskan Petisi Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, penandatanganan Dukungan Penolakan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak oleh warga masyarakat dan para anggota aksi, serta 5 buah brosur bertuliskan ”Jangan merusak rahim ini, disini kau berasal, Save perempuan Evav, ”Jangan biarkan daerah ini merestui kekerasan terhadap perempuan dan anak, Save perempuan Evav”, ”Perempuan itu Saudari, Anak,  Ibu Vat – Vat i Aleman Save perempuan Evav”, serta ”Terlalu banyak perempuan mengalami kekerasan, terlalu sedikit di antaranya yang mendapat keadilan Save perempuan Evav”.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan dari tubuh Kepolisian Resort (Polres) Maluku Tenggara (Malra) menyebutkan massa aksi berjumlah total 70 orang terdiri dari 50 orang wanita anggota aksi, sedangkan 20 orang sisanya merupakan pria yang bertugas melakukan pengawalan terhadap aksi damai dimaksud.

Aksi damai ini kemudian melakukan pembagian pita berwarwa merah yang bertuliskan Save Vat-Vat Evav (peduli terhadap perempuan Kei), sekitar pukul 17.15 Wit.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan Nangabalin, pihaknya ingin agar tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak maupun pelakunya dikenakan hukum semaksimalnya.

”Untuk itu kami menghimbau kepada seluru pihak terkait baik dari pemerintah, Kepolisian, tokoh adat dan tokoh agama, untuk bersama-sama bersinergi dalam melindungi dan membela kaum perempuan di tanah Evav ini, dan bersama-sama menegakkan hukum dan tidak membiarkan derah ini merestui kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan sikapnya antara lain pihak berwajib, dalam hal ini Polres Malra, yang menangani kasus pembunuhan terhadap perempuan, agar serius serta memberikan hukuman yang seadil-adilnya kepada pelaku.

Komunitas Save Perempuan Evav juga siap mengawal kasus ini hingga tuntas, sehingga berharap sungguh kepada pihak kepolisian, pemerintah daerah, tokoh adat dan tokoh agama untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak di tanah Evav.

Para masa aksi damai beristirahat di seputaran perempatan Wearhir dan menunggu selesai pelaksanaan Sholat Magrib dan menlanjutkan aksi pembakaran lilin, sekitar pukul 17.55 Wit.

Masa aksi damai kemudian melanjutkan pembakaran 40 buah lilin sekitar pukul 18.30 Wit, dilanjutkan dengan menggelar atraksi kekerasan oleh kaum laki-laki terhadap kaum perempuan dan anak yang di peragakan oleh Lutfi Rumles, Ilham Ingratubun, Slamet Basuki Notanubun, Siti Ohoiyuf, Yulandari Kalean dan Nuar Rahma Matdoan.

Masa aksi damai kemudian menggelar Long March menuju pengeringan Watdek, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Malra, untuk melanjutkan aksi pembakaran lilin dan doa bersama, sekitar pukul 18.50 Wit.

Masa aksi damai tiba di pengeringan Watdek, kemudian melakukan pembakaran 200 buah lilin dan melaksanakan doa bersama, sekitar pukul 19.00 Wit. (shinta)