Meski namanya tidak sepopuler sahabat Nabi lainnya, Sya’ban RA menyimpan kisah kehidupan yang penuh makna. Ia adalah salah satu sahabat Nabi yang dikenal dengan kebiasaan uniknya, yakni datang ke masjid lebih awal sebelum waktu sholat, dan memilih tempat di pojok masjid agar tidak mengganggu jamaah lainnya.
Mengutip dari buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas III yang disusun oleh Muhammad Najib dkk., kebiasaan ini dilakukan Sya’ban RA dan sudah dikenal oleh Rasulullah SAW dan sahabat lainnya. Namun, di penghujung hidupnya, Sya’ban RA mengalami penyesalan yang dalam saat menghadapi sakaratul maut.
Meskipun jarang terdengar dalam sejarah, kisah Sya’ban RA menjadi cermin bagi kita untuk lebih menghargai waktu dan amal ibadah. Lalu, apa yang membuat Sya’ban RA menyesal saat sakaratul maut? Berikut adalah penjelasannya.
Diceritakan pada buku yang disebutkan sebelumnya, pada suatu pagi Rasulullah SAW dan para sahabat tengah melaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid. Namun, ada yang berbeda hari itu. Sya’ban RA, sahabat yang dikenal dengan kebiasaannya datang lebih awal ke masjid, tidak hadir.
Rasulullah SAW yang merasa khawatir dengan ketidakhadirannya menunggu sejenak. Namun, setelah menunggu cukup lama, Rasulullah SAW memutuskan untuk melaksanakan sholat Subuh bersama para sahabat tanpa kehadiran Sya’ban RA.