Leo Kristy dan Fahri Ali

oleh -3 views

Oleh: Geisz Chalifah, Kolumnis

Sulit menjauhkan latar belakag kehidupan saya dengan dua sosok itu. Leo Kristy adalah seorang musisi yang lagu- lagunya bernada Balada.

Setiap menjelang 17 Agustus Leo Kristy menggelar konser Rakyat di teater Arena Taman Ismail Marsuki. Entah di mana saya juga lupa, disaat kapan saya pertama kali mendengar lagunya.

Namun setiap acara konsernya. Mungkin saya satu-sarunya anak yang masih bersekolah di tingkat SMP yang ada di ruangan teater arena saat itu. Tanpa ada satupun teman yang saya kenal apalagi yang seusia.

Kami duduk di lantai dan sebagian lainnya berada di bangku-bangku yang berjejer.

Baca Juga  Asus Rilis ROG Phone 9 Pro, ROG Phone 9 Pro Edition, dan ROG Phone 9 FE di Indonesia

Ruang teater arena Taman Ismail Marzuki kecil saja. Hanya mampu memuat lebih kurang dua atau tiga ratusan orang. Berbeda dengan teater terbuka tempat Band God Bless manggung yang jauh lebih besar.

Melalui lirik – lirik lagu Leo Kristy saya mulai mengenal problem sosial, namun sebatas pemahaman anak seusia SMP.

Beranjak kemasa kuliah. Saya bersama teman-teman membentuk Kelompok Studi Pena. Di masa itulah diskusi tentang buku, jurnal atau sebuah artikel di halaman 4 Kompas menjadi bahasan serius.

Bang Fahri Ali adalah seorang mentor yang luar biasa dalam memberikan pandangan-pandangannya. Di masa itu kuliah di luar kampus. Seminar, ataupun diskusi kelompok seperti tak ada jeda. Setiap minggu selalu saja dipenuhi dengan kegiatan semacam itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.