Masyarakat Mandiri

oleh -14 views

Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura

Makin lama, saya makin yakin bahwa yang mandiri di negeri ini adalah masyarakatnya. Resiliensi masyarakat kita itu sesungguhnya sangat tinggi. Kesulitan apapun, akan dihadapi. Ngomel, tentu saja. Tapi tidak memberontak. Mereka jinak.

Sekalipun demikian, mandiri tidak berarti berdaulat. Mereka sama sekali tidak punya itu kedaulatan. Alih-alih, mereka mengatur dan menentukan apa yang baik untuk negaranya, di negeri ini negaralah yang mengatur masyarakatnya.

Anehnya, negara ini sangat tergantung pada masyarakatnya. Ketergantungan itu bahkan sampai pada derajat penjajah kepada subyek jajahannya. Kalau bisa, rakyat mengurus dirinya sendiri; tapi dengan kewajiban mengurus pejabat-pejabat negara yang hidup makmur gemah ripah loh jinawe berkelimpahan sandang pangan papan!

Jadi, camkan sekali lagi. Rakyat yang harus mengurus para elit pejabat yang manjanya minta ampun ini. Kalau di jalan, mereka harus didahulukan. Kalau di hotel, semua disterilkan (maksudnya: kow yang mukak Boyolali — ingat 2019? — harus menyingkir dari sana!). Kalau makan, satu restoran dikosongkan hanya untuk dirinya dan para gedibal-gedibalnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.