Membayangkan Dunia Tanpa Jurnalisme?

oleh -265 views

Oleh: Udin, Penikmat Kajian Media

Dalam I’m a Reporter, Not a Criminal (2024), Asad Ali Toor menulis semacam protes atas sikap
pemerintah Pakistan terhadap pemikiran kritis dan kebebasan pers. Artikel enam halaman tersebut agaknya cukup bagi jurnalis asal Pakistan itu menjelaskan secara detail bagaimana perilaku negara yang tampangnya demokratis, ternyata anti-kritik, koersif, represif serta gampang mengebiri masyarakat yang memiliki pandangan berbeda.

Asad sendiri termasuk korban sikap paradoks otoritas pemerintah Pakistan. Ia didepak ke penjara oleh Federal Investigation Agency (FIA) pada 8 Maret dengan Prevention of Electronic Crimes Act (semacam UU ITE) atas tuduhan menyebarkan “black campaign”, penghasutan kekerasan terhadap pemerintah, para pejabat, dan lembaga negara. Meskipun jurnalis Youtube itu dibebaskan setelah 11 hari penahanan, sikap arogansi pemerintah Pakistan atas sikap kritis jurnalis agaknya masih menjadi masalah besar.

Baca Juga  5 Zodiak Paling Beruntung Bulan Mei 2025

Di Indonesia, beberapa minggu lalu, kejadian naas pun terjadi pada Rico Sempurna Pasaribu, seorang jurnalis Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara beserta keluarga. Ia dan empat korban yang terdiri dari istri dan dua orang anak tewas dibakar di rumahnya oleh dua pelaku yang terendus berafiliasi dengan anggota TNI. Konon Rico dibunuh karena tengah meliput lapak judi milik TNI itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.