Dalam Islam, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk bisa menjaga lisan (ucapan). Karena dengan lisanlah surga dan neraka seseorang ditentukan.
Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah benar iman seseorang, hingga hatinya menjadi benar. Dan tidaklah benar hati seseorang, hingga benar lisannya.” (HR. Imam Ahmad dari Anas radhiyallahu’anhu.).
Rasullullah pernah menasehati Muadz Bin Jabal radhyallahu’anhu,”Maukah aku beritahu kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawab Muadz, “ya, wahai Rasulullah.”
Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Aku bertanya “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut disiksa karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang diseret mukanya atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka.” (HR Tirmidzi).
Lalu bagaimana cara menjaga lisan agar kita tak terjerumus dalam dosa ? Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, menjelaskan ada 8 perkara yang perlu diperhatikan agar lisan tidak menyeret kita ke dalam dosa . Yaitu;
1. Berdusta
Jagalah lidah agar tidak berdusta baik dalam keadaan yang serius maupun bercanda. Menurut Imam Al-Ghazali hal demikian akan mendorong untuk berdusta dalam hal yang bersifat serius karena berdusta termasuk induk dosa-dosa besar.