Porostimur.com, Den Haag – Perdana Menteri (PM) Belanda Dick Schoof ternyata pernah memainkan peran kunci dalam situasi krisis. Ia sempat ditunjuk Pemerintah Belanda untuk memimpin penyelidikan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada Juli 2014 di atas wilayah Ukraina yang dilanda perang.
Pesawat tersebut hancur dan menewaskan 298 orang di dalamnya, dengan 196 orang merupakan warga Belanda. Penyelidikan Schoof mendapati bahwa pesawat tersebut jatuh oleh rudal jarak menengah (BUK) buatan Rusia.
Pada saat itu sempat terjadi lempar tuduhan antara militer Rusia dan Ukraina yang merasa tidak pernah menembakkan rudal ke pesawat komersial. Namun diketahui, rudal tersebut ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pejuang Rusia.
Meski mengaku bukan orang partai, Schoof sempat menjadi anggota Partai Buruh Belanda. Pemimpin oposisi sayap kiri Frans Timmermans menggambarkan Schoof sebagai kandidat pemimpin yang tegas.
Pergeseran politik di Belanda ke arah kanan terjadi ketika partai-partai sayap kanan di beberapa negara Eropa mengalami peningkatan popularitas.
Di Prancis, partai sayap kanan National Rally (RN) yang dipimpin Marine Le Pen memperoleh kemenangan gemilang di putaran pertama pemilihan parlemen pada Minggu (30/6/2024).