DI ANTARA ASAP DAN BARA
Empat mata api yang menyala
di bawah para-para
memberi kami banyak asap dan bara
kami adalah patahan-patahan kelapa
yang seharian bermandi hujan
dibelah-belah parang, diiris-iris kore-kore
kami adalah patahan-patahan kelapa
yang berbaring di atas belahan bambu sampai matang
kami rela panas bahkan terbakar demi kemanusiaan.
2023
=========
KESEPIAN HANYALAH MUSIM
Kesepianmu hanyalah musim, akan luluh setelah buah-buahnya habis dipetik. Kau akan kembali hangat, lebih hangat dari tungku yang mama nyalakan sehabis subuh.
Kau tak akan beku meski berbulan-bulan dibiarkan tak berasap, sebab kau adalah tungku. Beberapa bagian yang masuk ke tubuh kami, membesarkan kami, mengirimkan kami ke kota-kota, hulunya darimu.
Selamat beristirahat, kami akan kembali.
Supu, 2023
========
PUNCAK
Ia sudah di puncak ketika matahari tampak dari pelabuhan dan laut masih abu-abu. Ia pergi lebih cepat dari biasanya. Keringat di tubuhnya tak sejeram hari-hari yang lalu.
Pergi lebih awal baginya adalah pulang lebih cepat. Selain rumah, kebun, dan rindu yang di dadanya penuh kangen, lautan baginya adalah pelabuhan. Beberapa lelah ia istirahatkan di sana. Di dadanya yang biru.
Supu, 2023
=======