PILIANA,- Tangis haru Widya Murad Ismail tak tertahan, ketika dua puluhan anak sekolah dasar Piliana menyanyikan lagu selamat datang. Gesekan batu dari jemari kecil anak-anak lelaki, dan ketukan bambu seorang ibu guru, membentuk irama sederhana. Wajah-wajah polos ditambah suara tulus anak-anak itu, membuat isak Widya pecah. Suasana haru seketika merebak.
Kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku itu di Desa Piliana, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, bukan tanpa alasan. Ia hadir sebagai Duta Parenting untuk memerangi stunting yang juga menyerang anak-anak di desa yang berada di kaki gunung Binaya itu.
Fenomena stunting masih banyak ditemui di beberapa wilayah di Kepulauan Maluku, tak terkecuali di Piliana, negeri kecil yang masuk dalam enklave Taman Nasional Manusela. Piliana berada di ketinggian 1.280 mdpl. Karena itu masyarakat setempat menjulukinya “Negeri di Atas Awan” karena hampir setiap hari, kawasan ini disambangi awan-awan tebal.
Komitmen Widya untuk perangi stunting terus digencarkan. Sepulangnya dari Kepulauan Aru, istri Gubernur Maluku ini kembali turun ke locus (tempat) kasus stunting di Pulau Seram. Kali ini, desa Piliana di kaki Gunung Binaya, menjadi tempatnya datang. Binaya adalah gunung tertinggi di Kepulauan Maluku dengan tinggi 3.027 mdpl.